Header Ads



Kritik "Catatan Sang Jurnalis"

JURNALIS dan kritik sudah seperti sekeping mata uang, tak terpisahkan. Memang, karena salah satu peran jurnalis adalah watch dog. Mengkritik kebijakan yang tak berpihak dan mengendorse kebijakan yang baik dan penting untuk rakyat.

Salah satu ruang kritik yang disampaikan Redaksi Okezone.com adalah kanal Catatan Redaksi. Ruang ini setiap harinya menyajikan artikel-artikel berisi opini dari redaksi, yang ditulis para jurnalis senior media Online yang diluncurkan Media Nusantara Citra (MNC) sejak Maret 2007 silam.

Kini tulisan Catatan Redaksi sudah mencapai ribuan. Untuk mengabadikan kritik-kritik membangun tersebut, dibuatkan buku “Catatan Sang Jurnalis”. Buku ini sengaja dibuat untuk dijadikan monumen intelektual okezone.com yang pertama, kata pimpinan redaksi Okezone, M Budi Santosa, saat pertama kali memperkenalkan ide tersebut.

Pekerjaan mengumpulkan artikel-artikel terbaik pun dilakukan sejak sebulan yang lalu, Februari. Alhasil, sekira 150-an artikel yang dibuat Pemimpin Redaksi dan empat Redaktur Pelaksana Okezone, Ahmad Dhani, Fetra Hariandja, Rani Hardjanti, dan Syukri Rahmatullah berhasil dikumpulkan. Bak Sopir Kopaja yang tengah berlari kencang kejar setoran, begitu pun dengan proses pencetakan buku tersebut. Pasalnya, monumen intelektual tersebut akan menjadi “hadiah” bagi Okezone di hari ulang tahunnya 1 Maret 2013.

Dengan mengucap syukur, pukul 17.00 WIB, Jumat 1 Maret sore, cetakan pertama buku dengan 350 halaman tersebut sudah sampai di kantor Okezone, Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Buku tersebut memang sederhana, tetapi mengandung makna, begitu kata MBS, sapaan akrab pimpinan redaksi Okezone saat memberikan buku tersebut kepada Direktur Utama PT Linktone Indonesia, perusahaan yang menaungi Okezone.com, David F Audy. Memang benar, buku yang dibagi ke dalam beberapa bagian, Politik, Hukum, Sosial Budaya, Ekonomi, dan Perkotaan tersebut, memang sangat banyak makna di dalamnya.

Contohnya, salah satu artikel bertajuk “Kemanakah Daya Saing Kita”. Artikel ekonomi yang dibuat MBS pada Kamis 5 Juli 2012 itu menyoroti defisit Neraca Perdagangan Indonesia yang mencapai USD490 juta. Tulisan menyorot pemerintah yang kurang memproteksi produk lokal, pemerintah memiliki “hobi” membiarkan impor dibandingkan menyelamatkan produk lokal sehingga produk China selalu membanjiri pasar Tanah Air, hal itulah yang membuat neraca pedagangan Indonesia terus defisit.

Semoga saja monumen intelektual ini dapat menjadi masukan yang positif bagi pemangku kebijakan, baik di tingkat nasional atau pun daerah.

Tak hanya buku, HUT Okezone ke-6 juga mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan yang selama ini berhubungan baik. Baik melalui ucapan karangan bunga, hingga makanan lezat yang mampir ke kantor.

Terima kasih banyak terhadap apresiasi BNI, Bank Mandiri, Indocement, Telkomsel, XL, Indosat, Freeport Indonesia, Astra International, KIA Mobil, Hyundai, Nagaswara, Trinity, Astra Honda Motor, Toyota Astra Motor, dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Terima kasih juga kami haturkan kepada pembaca yang setiap hari membuka halaman demi halaman saat berselancar di situs berita besutan MNC Group ini. Semoga Okezone tetap menjadi pilihan pertama dalam membaca berita cepat dan bervariasi.OZ/T

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.