Header Ads



Kualitas Profesi Pengacara yang Bisa Jadi Inspirasi Sukses

LINTAS PUBLIK - Kualitas Profesi Pengacara yang Bisa Jadi Inspirasi Sukses. Seorang pengacara dituntut memiliki sejumlah kualitas pribadi selain pengetahuan dasar mengenai hukum. Menurut Nurmalita Malik dari firma hukum Lubis Ganie Surowidjojo, ditunjang oleh berbagai sumber, ada beberapa kualitas lainnya untuk menjadi pengacara handal yang juga bisa jadi inspirasi untuk dunia profesional pada umumnya.

Kualitas Profesi Pengacara yang Bisa Jadi Inspirasi Sukses
Ilustrasi
1. Spesialisasi

Bahkan pengacara pun memiliki spesialisasinya masing-masing. Hal ini berguna saat klien memiliki masalah yang spesifik, nama Anda akan menjadi prioritas untuk menyelesaikannya mengingat spesialisasi yang dimiliki.

2. Self-Branding

Meskipun bekerja di perusahaan orang, self-branding tetap harus dijalankan untuk menunjang karir. Kita tak akan pernah tahu bila di masa depan nanti akan membuka firma hukum atau perusahaan sendiri.

3. Level

Ada di level manakah Anda, manajerial atau lebih tinggi? Tentunya bobot pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan. Tak lagi mengurus hal-hal sepele namun lebih kepada hal besar yang memerlukan pemikiran lebih matang.

4. Gambaran Kemampuan

Setelah menentukan level dan bobot pekerjaan, otomatis keahlian dan kemampuan individu akan tersalurkan lebih fokus. Pendelegasian pekerjaan pun akan semakin terarah dan terkonsep.

5. Memupuk Talenta

Layaknya pisau yang harus terus diasah jika sering dipakai, sama halnya dengan bakat dan kemampuan. Jangan pernah berpuas diri dengan apa yang sudah dimiliki, namun terus belajar dan membuka diri dengan perkembangan terkini.

6. Networking

Apalah artinya kejeniusan jika tidak ditunjang dengan relasi yang baik? Ketika seseorang berpuas diri dengan klien besar yang ada dan berhenti membuka diri kepada klien baru. Sulit untuk terjadi perkembangan yang signifikan di berbagai aspek karir.

7. Jenis Klien

Ketahuilah klien seperti apa yang Anda hadapi. Ada klien yang senang basa-basi, adapula yang to-the-point. Mencari klien baru harus pandai-pandai menyikapi hal ini.

8. Hadiri Meeting

Pertemuan memang terkesan sepele, ada beberapa orang yang merasa dirinya yang harus dihampiri karena posisinya lebih tinggi dan berpengaruh. Tanggalkan ego dan sesuaikan dengan undangan meeting klien yang ada. Tidak ada salahnya memberikan kenyamanan kepada klien.

9. Mengelola Klien

Relasi yang sudah terjalin jangan sampai terbengkalai lantaran terlalu sibuk membina hubungan baru. Terus pupuk kedekatan dengan klien terdahulu dan berikan terus perkembangan yang ada dari Anda maupun perusahaan Anda guna menghindari miskomunikasi.

10. Berhati-hati

Sudah merasa sukses dan berada di atas angin? Berhati-hatilah. Tidak semua klien butuh orang pintar. Adakalanya jawaban spontan saat pertemuan di luar kantor hingga kemampuan membaca suasana hati lawan bicara akan memberikan nilai plus/minus pada reputasi Anda.

Oleh Ferdy Thaeras - wolipop

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.