Header Ads



BEGU GANJANG ADA?

LINTAS PUBLIK - BEGU GANJANG ADA?. Ternyata Begu Ganjang Ada. Tak dapat dipastikan, namun ternyata ‘begu ganjang’ (hantu) itu ada. Kita masih ingat peristiwa di kabupaten Toba Samosir pada beberapa waktu lalu, hal itu membuat miris hati masyarakat, dimana ayah dan anak harus di bakar hidup-hidup karena di tuduh memelihara ‘begu ganjang’, dan istri harus korban penikaman dan penyiksaan sehingga masuk rumah sakit karena kritis dibantai.

Hal ini membuat wartawan Tano Batak menyelusuri benarkah begu ganjang itu ada?, Demikian dikatakan ahli Supranatural atau biasa disebut tenaga kebatinan, pemilik indra ke enam asal kota Pematangsiantar, Ir Marposniroha Siburian dalam wawancara bersama Tano Batak.

Tano Batak : Benarkah begu ganjang itu ada?.
Siburian : Memang benar begu ganjang itu ada
Tano Batak : Bagaimana melihatnya?
Siburian : Anda harus belajar, tentang itu
Tano Batak : Maksudnya.?
Siburian : Kalau kita mau belajar sesuatu, kita harus mengerti dulu dasarnya, atau rumusnya, mengapa hal itu terjadi, kita misalkan saja kita mau belajar ilmu pasti mati-matika, tentu kita harus belajar rumusnya. Saat ini kita mengenal internet dunia maya, kita harus juga mengerti hal itu, tentu kita harus mencari ilmunya, bagaimana mengakses internet, walaupun namanya dunia maya, tapi justru dapat menjadi nyata di hadapan kita, demikian juga tentang pengetahuan ini (indra ke enam,red).

Tano Batak : Sebenarnya bagaimana wujud begu ganjang itu
Siburian : Wujudnya sebenarnya, kalau orang batak mengatakan begu ganjang itu panjang, yah ada yang panjang vertical dan ada panjang horizontal, hanya saja bagaimana panca indra ke enam tadi melihatnya. Kalau bisa saya katakan, bahwa wujud begu ganjang itu tergantung mendefenisikannya, kalau orang batak di sebut begu ganjang, kalau orang jawa di sebut kuntilanak, bahasa Indonesia kita sebut hantu, bahasa Inggris disebut ghost dan seterusnya tergantung orang yang mengartikannya.

Satu hal lagi, yang dapat kita lihat secara jelas, yaitu banyak saat ini orang yang ketika akan mendokumentasinya photo pribadi atau keluarga, ada sesuatu terlihat dalam photo itu (hantu=begu ganjang,red). Dan hal-hal seperti sering kali di temukan, percaya atau tidak percaya hal itu sudah banyak terjadi.

Tano Batak : Sebagai umat beragama, bagaimana anda melihat hal ini, sehinga begu ganjang menjadi sangat menakutkan?
Siburian : Kalau saya lihat manusia ini sudah “kotor” (perbuatan jahat,red), sehingga dengan kotornya kita kita dapat di masuki iblis. Walaupun kita umat beragama namun kepercayaan kita kepada Tuhan setengah-setengah. Saya orang Kristen, tapi kalau saya sangat jarang berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, apakah saya masih di sebut pengikut Kristus, misalnya saja di rumah, apakah wajah Kristus itu selalu ada di hati kita.?, kalau jawabnya yah…, berarti baik, kalau jawabnya tidak berarti wajah Kristus yang ada di photo di dalam rumah kita itu hanyalah pajangan belaka, atau photo Kristus itu hanya penghias rumah, tapi tidak di hati kita.

Berapa kalikah kita dapat membersihkan photo-photo Kristus itu dalam setahun, mungkin saja kita lupa membersihkannya. Banyak orang Kristen, tanpa sadar di rumahnya sudah banyak hantu, buktinya photo Kristus saja sudah kotor, baik kotoran karena asap dapur, asap rokok dan debu.
Kalau saja ibu rumah tangga membersihkan rumah selalu tidak lupa mengepel rumah, tapi lupa membersihkan photo-photo yang hidup itu (photo Kristus). Kenapa saya katakan demikian, kembali saya tanya adakah kekuatan photo?, jawabannya pasti ada, dimana kekuatanya, di jiwa photo itu. Kita buktikan saja sebuah photo ibu saudara. Kalau saja photo ibu saudara saat ini di tangan saya dan saya bakar lalu saya injak-injak, tentu perasaan saudara sakit, bahkan saudara akan memaki saya, mungkin lebih dari itu. Tapi kalau saja photo ibu saudara tadi saya bingkai dengan rapi, tentu saudara katakan, marilah photo itu, berapa saudara beli, dan saudara senang bukan.?.

Demikian juga halnya hantu tadi, dimana kita lemah, dia siap mengangu kita, karena dimanapun kita berada hantu (begu ganjang) siap melukai kita. Jadi kuncinya tergantung kita, kita setiap saat harus” bersih” dan tidak kotor penuh dengan perbuatan tercela.

Tano Batak : Jadi Bagaimana cara mengantisipasi hal itu.?
Siburian : Kita harus banyak mengenal Tuhan, dan kita harus hidup “bersih”, meningkatkan iman, dan jasmani dan rohani kita harus kuat, sehinga kekuatan iman kita dapat menghalau segala perbuatan setan yang ingin melukai kita. Sebagai orang batak, kita harus menghayati arti kehidupan orang batak. Orang batak mempunyai lambing atau bendera yaitu merah, putih hitam. Merah artinya kehidupan menyiimbolkan darah dalam kehidupan kita, sehinga kita berani menjalani kehidupan.

Putih artinya suci, kita terlahir dari bayi yang bersih tidak mengenal arti kejahatan dan kebaikan, namun kita terus di tuntun dalam kehidupan yang nyata, mau kemana kita. Hitam artinya kematian, kita harus menerima keputusan Tuhan, mau kemana kita kelak, dan kita harus menerima orang lain, agar kita juga dapat hidup bersama-sama dan saling mengasihi sebagai umat Tuhan, kematian adalah suatu ujung yang harus kita akhiri. Seperti pepatah batah Martukot Sian Lagundi, Napinukani naparjolo di rihit-rihiti na parpudi (mana yang baik yang di lakukan orang tua terdahulu, harus di ikuti keturunan masa sekarang).

Sementara Pdt. B.Harianja SPd SmTH, Sekretaris Jenderal HKIP (Huria Kristen Indonesia Protestan), mengatakan, ”memang benar begu ganjang itu ada, ini dapat kita lihat di Alkitab, bagaimana Yesus mengusir roh jahat dari tubuh seorang perempuan di Samaria, dan memasukan roh jahat itu ke dalam binatang babi, dan babi itu pergi dan tengelam ke laut bersama roh jahat itu, dan roh jahat itu tidak kembali lagi. Ini membuktikan bahwa benar roh jahat ada, sama halnya dengan begu ganjang tadi, hanya saja setiap bangsa maupun daerah mengartikannya berbeda.

Perbedaan itu hanya bahasa saja, kalau orang batak mengatakan begu ganjang, yah nyatanya ngak ada bilang begu pendek. Di jawa di sebut kuntilanak, ada juga mengatakan tuyul, semuanya itu adalah roh-roh jahat yang Alkitab katakan adalah perbuatan setan yang harus di lawan dengan Iman Kristus,”kata Haianja yang telah melayani beberapa daerah di Nusantara.

Dengan adanya kejadian yang mengakibatkan korban akibat kepercayaan begu ganjang, kita sangat menyesalkan tindakan itu, secara Iman Kristen itu merupakan perbuatan roh jahat juga, lebih parah perbuatan manusia itu yang membunuh saudaranya sendiri, menuduh orang membunuh karena ada korban sakit lalu meninggal, kita harus membunuh orang yang belum tentu bersalah. Sama saja perbuatan itu bagaikan iblis yang tidak mengenal Iman Kristen. Sebagian orang batak tidak sepenuhnya Kristen, karena masih banyak mempercayai hal-hal gaib, mistik dan ilmu perdukunan.

Adakah orang Kristen berkumpul di gereja untuk membunuh, adakah Alkitab katakan dapat membunuh orang, bila orang itu bersalah?. Jawabannya tentu Alkitab katakan agar kita harus saling mengasihi, sekalipun teman kita itu telah bersalah.

Bukan berarti kita Kristen. kita sudah lepas dari bahaya, kita harus terus berdoa kepada Tuhan agar senantiasa kita di lindungi dimanapun kita. Senjata kita adalah Iman dan perbuatan (Efesus 6:16, Dalam segala hal pergunakanlah Perisai Iman, sebab dengan perisai itu kamu dapat memadamkan sumbuh si jahat). Dengan kekuatan Iman, kita dapat mengalahkan kekuatan-kekutan roh jahat, seperti Yesus yang dapat mengalahkan roh jahat dri tubuh wanita itu. Pembinaan Iman harus terus dilakukan, agar umat Kristen tidak tengelam dalam kegelapan duniawi, yang menjerumuskan manusia ke dalam lembah dosa.(Tagor)

1 komentar:

  1. BEGU GANJANG sebenarnya TIDAK ADA.

    Issu Begu Ganjang digunakan untuk :
    - Alat memfitnah
    - Alat Provokator
    - Alat Sugesti (menakut-nakuti/Pitonggam)
    - Kambing Hitam

    Saya siap menantang orang yang percaya begu ganjang, bahkan orang yang "punya" begu ganjang.

    Anda percaya Begu Ganjang ? berarti anda bodoh.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.